KFA header - Klub Fotografi Arsitektur UNS Surakarta Indonesia
KFA menu - Klub Fotografi Arsitektur UNS Surakarta Indonesia
KFA content
Apa dan Siapakah KFA?

 

PROFILE KFA
oleh Mohamad Muqoffa [pembimbing kfa]

[1]… DAN SEMUANYA BERAWAL
Gagasan besar tidak selalu dimulai dari suatu kerja yang besar pula. Demikian lah setidak-tidaknya keyakinan bagi beberapa mahasiswa Arsitektur Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Mereka sadar bahwa ruang bakat dan minat di lingkungan bina mahasiswa sulit bertahan lama, karena keberadaan komunitasnya yang “dating dan pergi”. Sehingga sulit untuk menjaga aspek “sustainable-nya”.
Namun di tengah kekagamangan tersebut, maka awal ’90-an beberapa maahasiswa kerja bareng untuk menyalurkan minat dalam olah fotografi, bahkan sempat bergelar-karya. Tapi , “kelompok minat” ini kemudian surut sejalan dengan proses akademik mereka.
Asa baru kembali hadir ketika pada tahun 1998 beberapa mahasiswa menyelenggarakan “Workshop Fotografi”, yang ternyata diminati banyak mahasiswa. Kegiatan tersebut berimplikasi dengan ditawarkannya “Kelas Fotografi Arsitektur” oleh pihak jurusan Arsitektur UNS sebagai matakuliah pilihan.
Dalam dinamikanya, para “insan” fotografi di Arsitektur UNS tersebut merasa tidak puas hanya terakomodasi dalam forum tatap-muka perkuliahan saja. Namun mereka menggagas lebih dari itu, mereka menginginkan adanya kegiatan motret (hunting) secara suka-suka, kapan saja, di mana saja.
Maka dari serangkaian ngobrol-ngobrol di kanopi (Jurusan Arsitektur UNS), di kantin Bu Sum, dan warung hik, serta tanpa didahului dengan acara potong tumpeng segala, telah disepakati sebuah wadah bagi mahasiswa yang minat di bidang fotografi, dan disebut KFA (Klub Fotografi Arsitektur).
Kapan hari dan tanggal “bersejarah” itu?
Barangkali tidak satu pun para “pelaku sejarah” tersebut yang ingat. Karena hal itu terjadi dari rangkaian obrolan yang panjang dan “melelahkan”, dan kemudian tahu-tahu sudah muncul istilah klub fotografi arsitektur. Tapi jika harus menyebut tahun, diperkirakan peristiwa “sejarah” itu terjadi pada akhir tahun 1999.
Mengapa klub? Mengapa ada atribut arsitektur?
Sebab ada pilihan frase yang lain, kelompok, paguyuban, dan sebagainya. Yang jelas pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab, karena para pelakunya waktu itu tidak berpikir “njlimet”, tidak mau susah-susah. Toh, apa artinya sebuah nama? (demikian kata Shakespreare).
Sementara atribut arsitektur disandingkan agar terdapat semacam “identitas” atau benchmark dari wadah bagi peminat fotografi di lingkungan bina Arsitektur UNS.
Demikianlah, akhirnya lahir sang bayi itu.

 

[2] DI TENGAH-TENGAH DINAMIKA DUNIA FOTOGRAFI
KFA memang dari awal mencoba untuk realistis, berbuat sesuai dengan kapabilitas pelakunya, sak madya. Sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai kebutuhan dan kesempatan yang dimiliki. Atau dengan kata lain belum banyak agenda yang digelar, selain hunting kecil-kecilan. Selain itu juga diselenggarakan kegiatan yang sifatnya parallel dengan kegiatan akademik.
Dengan demikian jangan menyebut sebuah kata “Pameran” dalam arti kegiatan pamer besar, sebab memang belum mampu Melaksanakan, kecuali pamer kecil-kecilan di kampus.
Ibarat mengerjakan suatu “laku”, setelah melalui berbagai terpaan “bada” kemudian akhirnya memastikan diri untuk memasuki babak baru dalam berekspresi olah foto, yakni ajang pamer yang sesungguhnya. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan April tahun 2004 di Galeri Soedjatmoko, Gramedia Solo. Yah…kita jadi pameran! Begitu kira-kira sikap reaktif dari teman-teman menyambut rencana besar tersebut. Dan nama yang tidak boleh dilupakan dalam acara ini adalah Agus “Kenthus” sebagai “komandan tempur” nya, dan tentu saja dibantu oleh “pasukan elit” mahasiswa Arsitektur UNS.
Tema dari pamer pertama tersebut adalah “Solo Perubahan dan Kesinambungan”.
Sekuel pamer fotografi kemudian terselenggara lagi pada bulan Agustus tahus 2005, dengan tema: “Culture in Religius Frame”, di tempat yang sama, Galeri Soedjatmoko, Gramedia Solo. Untuk pamer ke dua ini yang menjadi komandan adalah Ade “EOS Smart”.
Di luar ritual pameran, teman-teman KFA juga mengambila bagian dalam acara hunting bareng dengan temen-teman komunitas fotografi se Solo. Acara tersebut bertajuk “Solo 24 Jam” pada bulan Februari 2005 utnuk kemudian dipamerkan di pendopo Sriwedari bersamaan dengan HUT kota Solo yang ke 260 tahun.
Gelaran pamer fotografi terakhir diselenggarakan pada bulan Februari tahun 2007 di tempat yang sama yakni di Galeri Soedjatmoko, Gramedia Solo. Kali ini yang ditunjuk sebagai “kapten kesebelasan” adalah Delonika, dan memilih tajuk “Solo Kemaren Sore”.

[3] “A TRIBUTE TO…”
Bangsa yang berbudaya adalah mereka yang menghargai sejarahnya, termasuk insane-insan pelakunya. KFA juga memiliki sejarahnya sendiri, dan mencoba untuk selalu mencatat dan memberi penghargaan bagi pelakunya, walau secara sederhana.
Dalam catatan yang belum panjang ini dirasa perlu juga menuluikan beberapa nama yang telah ikut “berjuang menghadirkan KFA di tengah dinamika kampus Arsitektur UNS, yakni: Daniel Wicaksono, Mahatmoko, Yogi, Dodo, Fajar Yuni, Bowo “Paymo”, Purwo, Dwi “Tyo” Susamtyo, Agus “Kenthus” Sunandar, Happy, Alfian, Ade Mart, Diaz, Kesit, Luthfi, Wadug, Anton, Bu Sum, Bu Nunuk, Pak Asrori, Pak Edy, Pak Kahar, Pak Yos.

 

 

 

Surakarta, Agustus 2007
Mohamad Muqoffa

 

 

 
   

 

 
KFA bar tengah - Klub Fotografi Arsitektur UNS Surakarta Indonesia


Keluarga Kami:
www.arsitektur11maret.com
www.uns.ac.id
dehallusinate.deviantart.com
ademart.multiply.com

www.tridesignstudio.com
deewardani.blogspot.com
helmantaofani.blogspot.com
livinginmycity.blogspot.com
mustikabayu.blogspot.com
simplesmich.blogspot.com
and more..



ShoutMix chat widget

KFA bar kanan - Klub Fotografi Arsitektur UNS Surakarta Indonesia



ym

tracker


KFA header - Klub Fotografi Arsitektur UNS Surakarta Indonesia